
TERKINI Kripto Bergejolak Hebat Imbas Serangan AS ke Iran, Bagaimana Prediksi Harga Bitcoin?
DKYLB.com, (24/06/2025) — Pasar aset kripto kembali menunjukkan gejolak signifikan menyusul eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir di Iran telah memicu gelombang ketidakpastian yang berujung pada penurunan drastis harga Bitcoin dan aset digital lainnya. Peristiwa ini sekali lagi menegaskan sensitivitas pasar kripto terhadap dinamika politik dan keamanan global.
Bitcoin, sebagai mata uang kripto terbesar, terpukul cukup parah dalam insiden ini. Harganya sempat anjlok di bawah level USD 99.000, memicu kekhawatiran di kalangan investor. Penurunan ini bukan hanya terjadi pada Bitcoin, melainkan juga menyeret mata uang kripto lainnya ke zona merah, menandakan adanya gelombang jual yang masif di seluruh pasar aset digital. Investor secara kolektif mengurangi eksposur mereka terhadap aset berisiko di tengah ketidakpastian yang meningkat.
Para analis pasar menyoroti bagaimana setiap berita terkait geopolitik memiliki dampak langsung pada pergerakan harga aset kripto. Sentimen investor sangat cepat berubah, dan reaksi panik seringkali mendominasi keputusan jual beli. "Investor sedang mengurangi eksposur mereka terhadap aset kripto. Pasar selalu sensitif terhadap berita geopolitik," ujar seorang pakar, menggarisbawahi bahwa volatilitas adalah bagian tak terpisahkan dari lanskap investasi kripto.
Meskipun terjadi penurunan yang signifikan, beberapa pandangan ahli tetap optimis terhadap kekuatan fundamental Bitcoin. Mereka berargumen bahwa kekuatan inti Bitcoin terletak pada pasokannya yang terbatas dan penerimaan institusional yang terus meningkat. Faktor-faktor ini dipercaya dapat menopang harga Bitcoin dalam jangka panjang dan memberikan potensi pemulihan yang kuat setelah periode gejolak pasar.
Namun, situasi saat ini menuntut kehati-hatian ekstra dari para investor. Meskipun ada pandangan bahwa kondisi ini bisa menjadi peluang pembelian, strategi "jangan panik" tetap menjadi nasihat utama. Pasar kripto dapat bergerak cepat, dan keputusan yang tergesa-gesa bisa berujung pada kerugian. Pemantauan ketat terhadap perkembangan geopolitik dan indikator pasar menjadi krusial dalam menghadapi volatilitas ini.
Prediksi harga Bitcoin ke depan akan sangat bergantung pada bagaimana situasi di Timur Tengah berkembang. Apabila ketegangan mereda, pasar mungkin akan melihat pemulihan yang cepat. Sebaliknya, jika konflik berlarut-larut atau bahkan memburuk, tekanan jual bisa terus berlanjut. Kemampuan Bitcoin untuk berfungsi sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi global akan kembali diuji dalam situasi seperti ini.
(Dimas Galoh Maulana - JMMA)