
TEKNOLOGI Nilai Bitcoin Melonjak Pasca Pengumuman Gencatan Senjata Timur Tengah
DKYLB.com, (24/06/2025) — Pergerakan harga Bitcoin kembali menarik perhatian pasar keuangan global pada Selasa, 24 Juni 2025. Mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ini menunjukkan respons signifikan terhadap pengumuman Donald Trump mengenai tercapainya gencatan senjata antara Iran dan Israel. Pasca kabar tersebut, nilai Bitcoin sempat melonjak hampir 3 persen, menembus angka USD 106.000, meskipun kemudian sedikit terkoreksi dan bergerak di kisaran USD 105.000.
Fenomena ini menggarisbawahi sensitivitas pasar kripto terhadap perkembangan geopolitik global. Ketegangan yang terjadi di Timur Tengah selama ini telah menciptakan ketidakpastian ekonomi yang meluas, memengaruhi berbagai kelas aset, termasuk saham dan mata uang. Dalam kondisi tersebut, Bitcoin, yang sering disebut sebagai "emas digital", cenderung menunjukkan karakteristik aset safe-haven bagi sebagian investor, menawarkan stabilitas relatif dibandingkan volatilitas saham perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat.
Tidak hanya Bitcoin, sejumlah aset kripto terkemuka lainnya juga turut merasakan dampak positif dari kabar gencatan senjata. Ethereum, XRP, dan Solana bahkan mencatatkan kenaikan yang lebih impresif, dengan persentase di antara 8 hingga 10 persen. Kenaikan substansial pada altcoin ini menunjukkan optimisme yang lebih luas di ekosistem kripto, menandakan harapan akan stabilisasi pasar dan prospek pertumbuhan di tengah meredanya tensi geopolitik.
Penguatan di pasar kripto juga sempat terjadi sebelumnya ketika Iran melancarkan serangan terhadap pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar. Ini menunjukkan bahwa pasar kripto, dalam beberapa situasi, dapat bereaksi secara kontraintuitif terhadap berita geopolitik, mungkin karena persepsi sebagai alternatif investasi di tengah kekacauan ekonomi tradisional atau spekulasi yang didorong oleh algoritma trading.
Para analis pasar kripto tetap optimis terhadap prospek Bitcoin di sisa tahun 2025. Berbagai proyeksi mengindikasikan bahwa nilai Bitcoin berpotensi terus meningkat, bahkan diprediksi bisa melampaui USD 150.000 pada akhir tahun. Optimisme ini didasari oleh beberapa faktor fundamental, termasuk pasokan Bitcoin yang semakin terbatas (melalui proses halving), peningkatan permintaan dari investor institusional, serta kebijakan moneter bank sentral global yang mungkin cenderung akomodatif.
Pergerakan harga Bitcoin pada hari ini menegaskan posisinya sebagai aset yang unik dalam lanskap keuangan global. Meskipun masih sangat volatil, kemampuannya untuk bereaksi terhadap peristiwa makroekonomi dan geopolitik, terkadang berbeda dari aset tradisional, menjadikannya instrumen yang menarik untuk dicermati, baik sebagai lindung nilai inflasi, alternatif investasi, atau sekadar indikator sentimen pasar di era digital.
(Dimas Galoh Maulana - JMMA)