DKYLB.COM (17/3/2023) – Bak kisah sinetron, kasus yang menjerat Mario Dandy Satriyo terus mendapat lakon baru. Kali ini muncul sosok Anastasia Pretya Amanda alias APA.
Amanda, begitu pa biasa disapa, adalah mantan pacar Mario Dandy. Ia kini terseret kasus penganiayaan David Ozora, putra pengurus GP Anhor, Jonathan Latumahina.
Nama Amanda disebut Mario dalam laporan Berita Acara Pemeriksaaan (BAP) Mario Dandy. Ia dituding sebagai pembisik atau provokator yang membuat Mario nekat melakukan penganiayaan pada David dan menyebabkan korban koma selama beberapa minggu.
Amanda sendiri mengaku tidak pernah memberikan informasi apa pun soal perilaku tidak baik David kepada Agnes Gracia, pacar Mario.
Atas tudingan itu, Amanda melaporkan Mario ke pihak kepolisian pada 14 Maret 2023. Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP / B / 1376 / III / SPKT / POLDA METRO JAYA dan ditangani oleh Ditrektorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Tak hanya Mario, kuasa hukum Amanda, Ernita Edyalaksmita menjelaskan bahwa pihak terlapor adalah tersangka dan pelaku dalam kasus penganiayaan David Ozora yaitu Mario Dandy, Shane Lukas dan Agnes Gracia.
Ketiganya dilaporkan dengan Pasal 310 dan Pasal 311 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah terhadap Amanda.
Amanda, jelas Ernita, mengaku pernah bertemu dengan Mario sebelum terjadinya peristiwa penganiayaan 20 Februari 2023.
Saat itu Amanda sedang hangout bersama teman-temannya di sebuah café di kawasan Kemang. Mario lalu mendatangi kliennya dan bertegur sapa karena sudah lama tidak bertemu.
Kedua mantan kekasih itu sama sekali tidak membicarakan soal Agnes apalagi membahas tentang David yang meruoakan mantan pacar Agnes.
“Sama sekali tidak ada pembicaraan mengenai AG yang seperti diberitakan. Untuk apa lagi ya kan? kurang kerjaan Amanda," sambungnya.
Mengetahui kilennya dilaporkan Amanda, kuasa hukum Mario, Dolfie Rompas menyangkal jika kliennya pernah melakukan pencemaran nama baik kepada Amanda.
Menurutnya, dirinya hanya menyampaikan keterangan yang disampaikan kliennya dalam BAP. Sehingga tindakan pelaporan itu dianggap sebagai langkah yang tidak tepat.
"Laporannya sangat tidak tepat. Kami hanya menyampaikan keterangan yang ada dalam berita acara pemeriksaan (BAP) klien kami. Memang adanya seperti itu, apa yang kami cemarkan?” kata Dolfie yang mengaku siap menghadapi laporan tersebut.
[Slamet Supriyadi]
