DKYLB.COM (16/3/2023) – Gaya hidup Muhammad Akbar atau Ajudan Pribadi yang sering diunggah di akun media sosialnya membuat banyak orang berdecak kagum. Ia sering memamerkan fotonya ditempat-tempat mewah dan dengan orang besar.
Ada juga foto saat ia berada di dalam jet pribadi,di depan mobil mewah dan destinasi wisata . Tentu tidak ada yang menyangka jika dengan tampilannya yang lugu dan gayanya yang perlente, Ajudan Pribadi dijerat dengan kasus penipuan dan penggelapan sebesar Rp1,3 miliar..
Ajudan Pribadi sebelumnya ditangkap Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat, Minggu (12/3) di Makassar, Sulawesi Selatan.
Saat dihadirkann ke publik dalam konferensi pers, ia mengaku menyesal dan meminta maaf telah melakukan penipuan kepada korban.
"Untuk masalah hutang piutang akan saya akan selesaikan secepatnya, dan saya minta maaf untuk segala-galanya," kata Ajudan Pribadi.
Ia menampik uang hasil penipuan itu dipakai berfoya-foya seperti unggahannya di medsos. Uang itu, lanjutnya, dipakai untuk kebutuhan pribadinya. "Enggak, bukan foya-foya, buat kebutuhan hidup. Saya mohon maaf, saya akan cepat selesaikan," ucapnya.
Pengakuan Ajudan Pribadi itu dibenarkan oleh Waka Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Niko Purba bahwa motif kejahatan pelaku masih terkait ekonomi.
"Dari hasil pemeriksaan tersangka kalau motifnya masalah ekonomi untuk kebutuhan pribadi yang bersangkutan, " kata Kompol Niko dikutip dari Kompas TV, Kamis (16/3).
Lantas bagaimana modus Ajudan Pribadi menggaet korban? Menurut Kompol Niko, pelaku menawarkan mobil mewah kepada korban dengan harga dibawah showroom mobil lain. Dengan selisih harga itu, korban tertarik dengan tawaran si pelaku.
Kompol Niko menegaskan, penipuan yang dilakukan Ajudan Pribadi sejak bulan November 2021 tersebut murni dilakukan sendiri oleh pelaku tanpa mencatut nama pihak lain.
Korban juga sudah melakukan komunikasi sebelumnya dengan pelaku tapi tidak pernah direspon.
Jumlah kerugian korban penipuan mencapai Rp1,1 miliar dan Rp350 juta dimana terdapat dua kendaraan yakni mobil Land Cruiser dan Mercedes Benz.
Dan akhirnya polisi melakukan tindakan penangkapan secara paksa kepada pelaku karena ia sudah dua kali mangkir dari panggilan yang sudah dilayangkan sebelumnya.
[Slamet Supriyadi]