DKYLB.COM (11/9/2023) – Sosok Ganjar Pranowo yang wajahnya muncul dalam tanyangan azan di stasiun televisi telah memantik komentar sejumlah pihak.
Dalam tayangan itu, Ganjar Pranowo tampak berwudu kemudian menunaikan salat berjemaah di sebuah masjid.
Ia kemudian duduk di shaf depan sebagai makmum dan memakai baju koko putih, peci hitam, dan sarung dengan motif batik. Penampakan Ganjar itu memunculkan tudingan bahwa dia menjalankan politik identitas.
Terkait tayangan tersebut, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah berkirim surat untuk meminta tanggapan dari stasiun televisi tersebut.
"Kami sudah mengirimkan kepada lembaga penyiaran (stasiun TV) tersebut, tinggal menunggu respons kesediaan waktu dari pihak lembaga penyiaran," ujar Komisioner KPI bidang Pengawasan Isi Siaran, Aliyah, seperti dikutip dari Kompas.com, Minggu, (10/9).
Saat ini KPI sedang melakukan kajian atas kejadian itu dan meminta penjelasan tentang hal itu kepada pihak stasiun TV. "Jadi sabar dulu (untuk hasil temuannya)," ujarnya.
Sementara itu sebagai salah satu partai pengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024, PDI Perjuangan meyakini kemunculan Ganjar dalam tayangan tersebut adalah hal positif.
Menurut PDI Perjuangan, tayangan itu adalah ajakan agar masyarakat lebih giat beribadah. Justru hal itu memberi pesan positif ke masyarakat.
"Tetapi kalau mengajak masyarakat dengan senyum, untuk berdoa bersama, untuk menjalankan sholat lima waktu, itu kan hal positif," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sabtu, (9/9).
Melihat sosok Ganjar Pranowo, Hasto menilai mantan Gubernur Jawa Tengah itu sudah memiliki sifat religious sejak muda. Apalagi, sang istri Siti Atiqoh, berasal dari kalangan pesantren.
"(Siti Atiqoh) menampilkan kehidupan spritualitas yang mencerminkan sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan, bukan sesuatu yang dibuat-buat," kata Hasto Kristianto.
"Sejak dulu, sejak zaman mahasiswa, Pak Ganjar Pranowo ini sosoknya seperti itu. Rajin beribadah, sosok yang baik, sosok yang santun, sosok yang merakyat, itu tidak dibuat-buat. Itu sesuatu original, keluar dari Pak Ganjar Pranowo," tambah Hasto.
Sementara itu, saat diminta tanggapannya Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak mempermasalahkan kemunculan Ganjar dalam tayangan tersebut.
"Tidak masalah. Sah-sah saja. Malah kalau yang bersangkutan sebagai seorang muslim tidak salat, maka di situ baru masalah," ujar Wakil Ketua MUI Anwar Abbas, Sabtu, (9/9).
Tak hanya itu, Anwar Abbas juga mempersilakan apabila ada bakal capres lain yang ingin melakukan hal yang sama . "Kalau capres-capres yang lain juga ingin melakukan hal yang sama dan serupa, silakan saja," tuturnya.