DKYLB.COM (17/3/2023) – Muhammad Sabil Fadilah pasti tidak pernah menyangka jika cuitannya di instagram Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil akan membawa petaka.
Sabil Fadilah, saat itu mempertanyakan kapasitas Ridwan Kamil atau biasa disapa Kang Emil saat berdialog dengan sejumlah siswa SMPN 3 Tasikmalaya.
Masalahnya, komentar yang ditulis guru SMK Telkom Sekar Kemuning, Kota Cirebon ini dianggap kasar dan tidak sopan untuk orang yang lebih tua.
“Dalam zoom ini , maneh the keur (Anda itu lagi) jadi Gubernur Jabar atau kader partai atau pribadi,” tulis Sabil Fadilah.
Cuitan inilah yang akhirnya membuat heboh. Netizen yang tahu artinya beramai-ramai mengecam Sabil Fadila.
Pihak sekolah akhirnya memberikan sanksi berupa pemecatan guru yang bersangkutan.
Setelah mendapat surat pemecatan dari yayasan tempatnya mengajar Sabil Fadilah memberikan klarifikasi.
"Saya memang sudah dipecat, tapi di sini (surat) bertuliskan pengakhiran hubungan kerja, ini dikarenakan komentar saya di IG Gubernur Ridwan Kamil," kata Sabil Fdilah, Kamis (16/3).
Tapi Sabil Fadilah mengakui, jika kata “maneh” yang ia tuliskan dalam kolom komentar instagram Kang Emil termasuk kasar. Ia juga menerima jika konsekuensi dari tindakan itu adalah dipecat dari sekolah tersebut.
Kang Emil sangat menyayangkan Sabil Fadila dipecat oleh pihak sekolah. Menurutnya, Sabil Fadilah tidak harus dipecat, tapi cukup diberikan teguran agar tidak mengulangi perbuatannya.
Pihak SMK Telkom Sekar Kemuning, setelah mendengar klarifikasi Kang Emil akhirnya memperbolehkan Sabil Fadilah untuk kembali mengajar. Pemecatan itu batal.
Meski diberika kesempatan oleh pihak yayasan untuk kembali mengajar, Sabil Fadilah memilih untuk tidak kembali ke instansi itu lagi.
"Terima kasih atas kesempatannya untuk membuka lagi pintu kembali mengajar. Tetapi untuk saat ini, saya lebih memilih mengundurkan diri terlebih dahulu," kata Sabil seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Kamis (16/3).
Ia mengaku tidak enak hati pada pihak sekolah. Karena ulahnya, sekolah banyak mendapat hujatan dari masyarakat.
"Ya, pada dasarnya, kasihan ya, saya malu karena kasihan, akibat saya, sedikit banyaknya, ya banyak sekali sih efeknya buat sekolah gitu, kebawa-bawa gitu, poinnya. Nah itu yang saya tidak mau," ujarnya.